Sabtu, 01 Desember 2012

Keterampilan/Elektro semester 1


Transistor

            Komponen elektronika yang pegang peranan ialah transisitor. Untuk mengenalnya, dibutuhkan sejumlah pengetahuan dasar. Anda memulai merepalasi radio atau tip yang rusak, tapi tak mengenal sifat dan jenis transisitor, berarti pekerjaan anda takan berhasil. Anda akan selalu gagal.
Transistor banyak dibutuhkan atau hampir semua rangkaian elektonika membutuhkannya. Meskipun dalam rangkaian elektronika itu ada IC namun transisitor tak bisa ditinggalkan. Misalnya pada pesawat penerima radio transisitor, pesawat memancar dsb: semuanya butuh transisitor.
            Pembuatan transistor terdiri dari 2 macam diode yang disambung secara berlawanan atau terbalikan. Oleh sebab itulah maka anda dapat menjumpai transistor jenis NPN dan jenis PNP.
·         Transistor jenis NPN yang dianggap sebagai katoda ialah tape atau aki basis sedangkan yang dianggap anoda ialah tap kolektor dan enitor.
·         Transistor jenis PNP anoda berhubungan dengan basis dan katoda berhubungan dengan tap basis, tap kolektor dan enitor.
Transistor itu dibentuk oleh dua buah diode yaitu anoda dan katoda. Jika transisitor itu dibentuk dengan anoda-katoda-anoda maka transistor itu jelas PNP dan jika transistor itu dibentuk katoda-anoda-katoda jelas transisitor itu jenis NPN.
Bagian-bagian transistor
·         Tabung
·         Germanium jenis (N)
·         Germanium jenis (P)
·         Kawat

Dari germanium yang mempunyai materi positif dan negatif itu digabungkan. Jika germanium P digabungkan dengan germanium N, lalu digabungkan lagi germanium P, maka terjadilah transisitor jenis PNP. Sebaliknya, jika germanium N digabungkan dengan germanium P, lalu digabungkan lagi germanium  N, maka terjadilah transisitor jenis NPN.
Adapun tugas atau fungsi kaki-kaki transistor tersebut ialah:
·         Emitor bertugas menimbulkan electron-elektron
·         Kaki kolektor berfungsi menyalurkan electron-elektron tersebut keluar dari transistor
·         Basis mengatur gerakan dari enitor yang keluar melalui tap/ kaki kolektor
Untuk mengetahui transistor jenis NPN ataupun PNP bisa anda menggunakan ohm meter atau multimeter (avometer). Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
·         Pastikan bahwa anda ingin mengetahui jenis NPN atau PNP
·         Saklar diputar menunjuk pada Rx100 ohm
·         Hubungkan pencolok merah (-) pada kaki emitor
·         Hubungkan pencolok merah (+) pada kaki basis
·         Catat beberapa jarum skala bergerak dan berhenti
·         Kemudian pencolok hitam pada kaki kolektor
·         Lihat jarum skala psti bergerak atau berhenti pada angaka tertentu
·         Jika pengukuran pertama jarum lebih kecil dari pengukuran yang kedua, berarti transistor PNP.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menentukan kaki transistor (tap-tap transistor) adalah dengan membaca symbol atau tanda dari pabrik sebagaimana berikut:
·         Tanda ttitik atau segitiga menandakan kaki kolektor ada juga macam transistor lain, yang kai emitornya diberi tanda kepingan lidah menjorok keluar. Persis dikepingan plat menjorok keluar itu adalah tap atau kaki emitor.
Mencegah panas pada transistor.
Setiap komponen yang bernama transistor jika bekerja (mendapat arus listrik) maka suhunya akan turun naik. Namun maksimal suhu adalah C. oleh sebab itu banyak transistor yang diberi rangkaian sebagai pencegah panas.
Hal-hal berikut yangperlu diperhatikan terhadap transistor adalah:
·         Jika transistor panas, maka tahannya menjadi kecil. Aliran listrik yang diperlukan rangkaian elektronika lebih besar. Oleh demikian arus pada baterai cepat habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar