Kamis, 29 November 2012

sejarah semester 1



PERKAMBANGAN AGAMA HINDU DAN BUDDHA
Lembah sungai Indus-india, merupakan sebuah wilayah yang dulu menjadi tempat lahirnya peradaban. Sekitar 2.000 sM, di wilayah India mulai berkembang budaya dan agama Hindu. Beberapa tahun kemudian  di India pula lahir budaya dan agama Buddha. Dari India ini kemudian budaya dan agama Hindu-Buddha mulai menyebar ke berbagai tempat.
A.     Agama Hindu
Agama Hindu sebenarnya merupakan sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya dan kepercayaan bangsa Dravida. Sifatnya politeisme yaitu percaya kepada banyak dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambing kekuatan terhadap alam, sehingga perlu disembah, dipuja, dan dihormati. Beberapa dewa yang terkenal, seperti pretiwi sebagai Dewa Bumi. Surya sebagai Dewa Matahari, Vayu sebagai Dewa angin, Varuna sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api.
Hal-hal penting dalam agama Hindu:
1.      Trimurti
Agama Hindu menitikberatkan pada pemujaan Trimurti. Menurut arti katanya, Trimurti berarti tiga badan dan maksudnya adalah dewa tertinggi disembah oleh umat Hindu. Tiga dewa itu seperti berikut.
a.       Dewa Brahmana, sebagai pencipta yang digambarkan memiliki empat kepala.
b.      Dewa Wisnu, sebagai pemelihara.
c.       Dewa syiwa, sebagai pembinasa.
2.      Kitab suci agama Hindu
Kitab suci umat Hindu adalah weda yang terdiri atas empat bagian, seperti berikut.
a.       Rigweda berisi syair pujian terhadap para dewa.
b.      Samaweda berisi syair dan nyanyian dalam upacara.
c.       Yayurweda berisi doa-doa untuk pengantar sesaji.
d.      Artharwaweda berisi mantra-mantra dan jampi-jampi sihir dan ilmu gaib untuk menyembuhkan penyakit, mengusir para musuh, memperoleh kedudukan, dan sebagainya.
3.      Ajaran agama Hindu
Agama Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini sengsara, yang disebabkan oleh perbuatan kurang baik (karma). Orang yang perbuatannya kurang baik harus mengalami reinkarnasi untuk dapat mencapai moksa, yaitu dilepas dari samsara atau meninggalkan badan jasmaninya. Mereka yang telah mencapai moksa, tidak dilahirkan kembali, tetapi tinggal abadi di Nirwana (surge).
Ada beberapa cara untuk dapat mencapai moksa, antara lain berikut ini.
a.       Manusia wajib menjalankan tiga hal, yakni:
1)      Dharma, artinya memenuhi kewajban sebagai manusia
2)      Artha, artinya menjalankan pekerjaan sebagaiman mestinya.
3)      Kama, artinya tidak berlebihan merasakan kenikmatan
b.      Melakukan caturasmara, yakni:
1)      Brahmacarin, artinya manusia dalam taraf mencari ilmu kepada brahmana.
2)      Grhastha, artinya manusia dalam taraf membentuk rumah tangga.
3)      Wanaprastha, yakni tahap menjadi penghuni hutan (pertapa)
4)      Sanyasin (pariwrajaka), yakni tahap hidup penyangkalan. Pada tahap ini orang harus mengembara, hidup tanpa rumah.

4.      Struktur sosial masyarakat Hindu
Untuk menghindari percampuran darah antara orang-orang Arya dengan orang-orang Dravida, maka diciptakan stratifikasi masyarakat, (system) kasta, yakni:
a.       Kasta Brahmana terdiri atas para pendeta dan guru agama.
b.      Kasta ksatria terdiri atas para raja dan bangsawan
c.       Kasta waisya terdiri atas para pedagang
d.      Kasta sudra terdiri atas para buruh dan orang miskin
Akibat system kasta itu lahir konsep warnasramadharma yakni konsep yang memberikan peraturan-peraturan bagi tindakan-tindakan yang sesuai dengan kastanya. Jika orang melanggar peraturan, ia dikeluarkan dari kastanya dan termasuk orang Chandala (paria).
5.      Kitab sastra
Kitab sastra yang terkenal dalam kebudayaan Hindu yakni:
a.       Mahabhrata karya Resi Wiyasa yang terdiri atas 18 parwa.
b.      Ramayana karya Resi Walmiki yang terdiri atas 7 kanda.
6.      Tempat-tempat suci agama Hindu
a.       Kota Benares, kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa syiwa
b.      Sungai Gangga: artinya dapat menyucikan segala dosa betapapun besarnya.


B.     Perkembangan Agama Hindu
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta, putra Raja Sudhodhana dari Kerajaan Kapilawastu. Sidharta berarti orang yang mencapai tujuannya, ia juga disebut Buddha Gautama yang berarti orang yang menerima Bodhi atau juga disebut Cakyamuni yang berarti orang yang bijak dari keturunan suku bangsa Cakya.
            Peristiwa kelahiran, menerima penerangan agung, dan kematiannya terjadi pada tanggal yang bersamaan, yaitu waktu bulan purnama dalam bulan Mei. Ketiga peristiwa tersebut dirayakan oleh umat Buddha sebagai hari Waisak, sedang pada keempat tempat suci dan diberi tanda oleh kaisar Ashoka berupa tiang-tiang (lebih dikenal dengan sebutan tugu Ashoka). Sebagai lambing kelahiran Buddha berupa bunga Seroja, pohon pippala atau Bodhi sebagai lambing mulai memberikan ajaran, dan stupa sebagai lambing kematian.
Beberapa hal penting dalam agama Buddha:
1.      Kitab suci agama Buddha
Kitab suci bagi penganut agama Buddha adalah Tripitaka, yang terdiri dari tiga himpunan, yakni:
a.       Winayapatika yang berisi segala peraturan dan hokum yang menentukan cara hidup para pemeluknya.
b.      Sutrantapitaka berisi segala wajangan sang Buddha.
c.       Abhidarmapitaka berisi penjelasan-penjelasan mengenai soal-soal keagamaan.
2.      Trisarana
Para pemeluk agama Buddha mempunyai ikrar yang disebut Trisarana, yang berbunyi:
a.       Saya berlindung kepada Buddha
b.      Saya berlindung kepada Dharma.
c.       Saya berlindung kepada Sangha.
3.      Buddha, Dharma, dan Sangha dinamakan Triratna.
a.       Buddha
Buddha yakni sebutan bagi orang yang telah mencapai Bodhi. Buddha yang kita kenal dalam sejarah adalah orang yang mendirikan agama Buddha. Beberapa kota yang dianggap suci bagi umat Buddha yakni:
1)      Taman Lumbini tempat lahirnya sang Buddha (Sidharta Gautama)
2)      Bodh Gaya tempat Sidharta Gautama menerima wahyu.
3)      Bennares tempat sang budha pertama kali menyampaikan ajarannya
4)      Kusinagara, tempat wafatnya sang Buddha, tahun 482sM.


b.      Dharma
Dharma adalah ajaran-ajaran Buddha yang berpokok pada aryasatyani dan pratityasmutpada. Aryasatyani adalah kebenaran-kebenaran utama yang berjumlah empat
1)      Hidup adalah samsara (menderita)
2)      Penderitaan karena haus akan hidup (tresna)
3)      Penderitaan dapat dihilangkan dengan menghilangkan tresna
4)      Tresna dapat dihilangkan dengan 8 jalan kebenaran (asthavida). Pratityasmutpada yakni rangkaian sebab akibat yang terdiri atas 12 berangkai.
c.       Sangha
Sangha adalah masyarakat biksu dan bhiksuni. Bhiksuni adalah ahli agama Buddha yang tinggla di biara. Sedangkan ahli agama Buddha yang tinggal di masyarakat disebut upasaka bagi laki-laki dan upasaki bagi perempuan.
Untuk menghormati Sang Buddha, maka umat Buddha sering membuat monument antara lain:
1)      Pohon bodhi sebagai lambing penerang agung.
2)      Roda/jantera sebagai lambing mulai menyampaikan ajaran.
3)      Stupa sebagai lambing kematian.
4)      Bunga seroja sebagai lambing kelahiran Sidharta.
Pada perkembangan stupa bagi umat Buddha mempunyai fungsi:
1)      Pentimpan abu jenazah umat Buddha
2)      Penyimpanan benda-benda suci yang berasal dari Buddha atau orang suci lainnya
3)      Peringatan ditempat-tempat bersejarah bagi sang Buddha
4)      Lambang  suci agama Buddha.
4.      Delapan jalan kebenaran
a.       Mempunyai pikiran yang baik
b.      Mempunyai niat yang baik
c.       Berkata dengan baik
d.      Mempunyai perhatian dengan baik
e.       Mempunyai tingkah laku yang baik
f.       Makan dan minum yang baik
g.       Melakukan usaha yang baik
h.      Bersemedi yang baik

C.     Teori-teori tentang proses agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Proses masuknya pengaruh india ke Indonesia sering dinamakan proses penghinduan. Istilah ini sebenarnya kurang tepat, sebab selain pengaruh Hindu juga terdapat pengaruh Buddha di Indonesia.
1.      Proses kontak bangsa India dengan Indonesia
a.       Terjadinya perubahan jalur perdagangan dari Cina ke Timur Tengah. Jalur perdagangan yang tadinya lewat darat (jalur sutra) berubah ke jalur laut (rempah-rempah).
b.      Adanya larangan dari kaisar Romawi kepada pedagang india mengambil emas dari Siberia.
c.       Terjadinya perang di India, sehingga prajurit yang kalah perang pindah ke Indonesia.
2.      Teori masuknya pengaruh India di Indonesia
Ada beberapa teori tentang masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia yakni:
a.       Teori pedagang (waisya)
Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang.
b.      Teori ksatria
Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh prajurit-prajurit yang kalah perang di India, mereka                    melarkan diri ke Indonesia sambil menyebarkan Hindu ke Indonesia.
c.       Teori sudra
Teori ini beranggapan bahwa Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang sudra di    india. Mereka meninggalkan India untuk memperbaiki nasibnya.
d.      Teori brahmana
Hindu masuk Indonesia dibawa oleh kaum brahmana. Para brahmana India datang ke Indonesia karena diundang oleh kepala suku untuk menghabisekakan dirinya menjadi raja di Indonesia.
3.      Wujud pengaruh India di Indonesia
a.      Bidang agama
Masyarakat Indonesia banyak yang menganut agama Hindu dan Buddha dan penerapannya kadang disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
b.      Bidang filsafat
Kepercayaan terhadap hokum karma dan raja-raja Indonesia dianggap titisan (penjelmaan para dewa)
c.       Bidang kesenian
1)      Masyarakat Indonesia mengenal bangunan candid an patung-patung dewa.
2)      Ornag Indonesia mengenal tulisan dan sastra
d.      Bidang sosial
Dikenalnya stratifikasi pada masyarakat yang didasarkan pada system kasta.
e.       Bidang politik pemerintah
Di Indonesia dikenal system pemerintahan kerajaan. Raja sebagai penguasa diangkat secara turun-temurun.
4.      Bukti-bukti adanya pengaruh budaya india di Indonesia
Bukti permulaan adanya pengaruh budaya India di Indonesia, antara lain:
a.       Ditemukannya patung Buddha yang bergaya  Amarawati di Sempaga, Jember dan Bukit Siguntang. Sedangkan patung Buddha yang ditemukan di Kota Bangun bergaya Gandhara.
b.      Ditemukan prasasti di Kutai dan Jawa barat (prasasti-prasasti Raja Purnawarman). Prasasti tersebut berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Demikian pula nama-nama Raja yang tertulis dalam prasasti tersebut menggunakan nama-nama India; misalnya Asmawarman, Mulawarman, dan Purnawarman.
D.     Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
1.      Kerajaan Kutai
Nama kutai diambil dari kenyataannya bahwa peninggalaln kerajaan itu ditemukan didaerah Kutai, di sungai Mahakam Kalimantan Timur.
Sumber utama mengenai sejarah Kerajaan kutai adalah tujuan buah batu tulis, yang disebut yupa. Yupa merupakan sebuah tiang batu untuk mengikat korban (hewan atau manusia yang akan dipersembahkan kepada dewa-dewa). Prasasti ini memakai bahasa Sansekerta dan huruf pallawa. Berdasarkan isi prasasti-prasasti kutai dapat diketahui, bahwa pada abad ke-4 didaerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia, yang telah banyak menerima pengaruh Hindu, sehingga dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur menurut pola pemerintahan di India. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia telah berkembang, karena telah menerima unsure-unsur yang datang dari luar (india) dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri.
Raja pertama kerajaan Kutai bernama kudungga. Ini memperlihatkan nama Indonesia asli. Ini berarti Kudungga masih mempertahankan cirri-ciri keindonesiaannya. Mungkin hal ini menyebabkan ia tidak dianggap sebagai pendiri keluarga raja oleh para ahli sejarah.
Pada masa pemerintahan Asmawarman dikerajaan kutai, diadakan upacara Asmawedha. Upacara ini merupakan upacara pelepasan kuda untuk menentukan batas-batas dari wilayah kerajaan kutai.
Asmawarman digantikan oleh Mulawarman, merupakan raja terkemuka dan dibawah pemerintahannya, Kutai mengalami masa kejayaan. Setelah masa pemerintahannya Mulawarman, tidak diketahui secara jelas apakah Kerajaan Kutai masih terus berlanjut atau lenyap. Hal ini disebabkan kurangnya peninggala-peninggalan yang dapat membuktikannya.
2.      Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara berada di Jawa Barat. Sumber kerajaan Tarumanegara antara lain:
a.       Prasasti Ciaruteun yang memuat “ini (bekas) dua kaki yang seperti kaki dewa Wisnu ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman raja negeri Taruna”.
b.      Prasasti kebun kopi yang memuat “Disini  Nampak sepasang tapak kaki yang seperti Airawata”
c.       Prasasti Tugu yang memuat “Dulu kali-Chandrabaga telah digali oleh Maharaja. Buat mengalirkannya ke laut. Di dalam tahun ke-22nya, beliau juga memerintahkan menggali kali Gomati”
Selain prasasti sumber sejarah Tarumanegara juga diperoleh dari berita China. Wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara pada zaman pemerintahan Raja Purnawarman mencapai wilayah-wilayah seperti Banten, Jakarta sampai keperbatasan Cirebon. Kehidupan sosial masyarakat sudah diatur rapi. Hal ini karena Raja Purnawarman selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3.      Kerajaan Sriwijaya
Pendirian kerajaan Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan Prasasti kedudukan Bukit yang memuat. “ada seorang bernama Dapunta Hyang, ia berangkat dari minanga Tauwan naik perahu dengan membawa tentara. Ia datang di matayap dan akhirnya membangun kota Sriwijaya”.
Perkembangan dan kebesaran Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan prasasti-prasasti dan laporan China antara lain:
a.       Prasasti Talang Tuo tentang pembangunan taman Sriksetra oleh Srijayaraga.
b.      Prasasti Talang Batu tentang kutukan Raja terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat pada raja.
c.       Prasasti Nalanda yang berisi permintaan raja Balaputra dari swarnadwipa kepada raja Dewapala dewa untuk mendirikan wihara di Nalanda.
d.      Laporan I Tsing, seorang musafir China yang belajar tata nahasa sansekerta di Sriwijaya.
Sejak bertahktanya Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang sangat pesat. Raja Balaputra Dewa menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan sekitarnya. Hubungan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial masyarakatnya.
Dilihat dari letak geografisnya  daerah kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu ditengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan China. Selain itu , letak kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat malaka yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara.
4.      Mataram
Berdirinya kerajaan Mataram dapat diketahui berdasarkan Prasasti Canggal. Mataram didirikan oleh Sanjaya pada Srutti Indriya Rasa (645 saka: 732M). setelah Mataram diperintah oleh Penangkaran, maka terjadi perebutan kekuasaan oleh Dinasti Syailendra (Prasasti Kalasan). Dinasti Sanjaya mulai bangkit dan berkuasa lagi pada masa Rakai Pikatan menikah dengan pramudya Wardani.
Kehidupan ekonomi masyarakat Mataram pada usaha pertanian, sedangkan dalam budaya banyak dihasilkan candi-candi, baik yang bertife Hindu maupun Buddha.

5.      Medang
Kerajaan medang merupakan kelanjutan Mataram. Berdasarkan sumber sejarah diketahui bahwa kerajaan Medang telah diperintah oleh raja Empu Sendok, Dharmawangsa  dan Airlangga. Dalam perekonomian, masyarakat Medang mengembangkan pertanian dan perdagangan. Hasil sastra antara lain:
a.       Sang Hyang Kamahayaniakan pada masa Empu Sendok.
b.      Menyadur Kitab Mahabrata kedalam bahasa Jawa kuno pada masa Dharmawangsa
c.       Arjuna Wiwaha dan Calon Arang pada masa pemerintahan Airlangga.

6.      Kediri
Sepeninggal Airlangga, Kerajaan Medang  dipecah menjadi dua, yakni Kediri dan Jenggala. Pada awalnya kedua kerajaan itu selalu berperang. Namun akhirnya dimenangkan oleh Kediri, pada masa Kediri, perkembangan politik dan ekonomi cukup baik dan mempunyai hasil karya sastra yang banyak, antara lain:
a.       Bharatayudha karya Empu Sedah dan Empu Panuluh.
b.      Kresnayan karya Empu Panuluh
c.       Smaradahana karya Empu Dharmaja
d.      Hariwangsa karya Empu Panuluh
e.       Gatotkacasraya karya Empu Panuluh

7.      Singasari
kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah berhasil mengalahkan Kediri pada tahun 1222 di Ganter. Perkembangan  awal Singasari diwarnai dengan perebutan kekuasaan antara keluarga. Singasari mencapai kemerdekaan pada masa kertanegara yang bercita-cita mempersatukan Nusantara.
Peninggalan-peninggalan dari kerajaan Singasari antara lain: Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singasari, dan Patung Pradnya Paramita.

8.      Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh R.Wijaya (menantu Kertanegara).
a.       Kehidupan politik
Keadaan politik di Majapahit pada awal perkembanggannya diliputi berbagai pemberontakan antara lain: Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Sora, Nambi, Kuti dan Semi. Majapahit mencapai puncak kebesaran pada masa Hayam Wuruk dengan mahapatihnya Gajah Mada. Untuk menjalankan roda pemerintahannya, maka dibentuk lembaga-lembaga, antara lain:
·         Dewan Septaprabu
·         Pancaring wilwatikta
·         Dharmadyaksa Kasotagon dan Kasaewan
·         Pakom Narendra
b.      Kehidupan ekonomi
Pada masa kejayaannya, Majapahit berhasil menguasai perdagangan nasional maupun internasional. Majapahit menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan asing, antara lain Cina, Ayodya (siam), Champa, dan Kemboja. Majapahit beberapa kali mengirim utusan persahabatan ke Cina.
      Hubungan persahabatan yang dijalin dengan Negara tetangga itu sangat penting bagi kerajaan Majapahit. Khususnya dalam bidang perekonomian (pelayaran dan perdagangan) karena wilayah kerajaan Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan, serta sebagai sumber barang dagangan yang sangat laku di pasaran.
c.       Kehidupan budaya
Kebudayaan yang ditinggalkan oleh Majapahit antara lain:

·         Candi Pari
·         Kitab Sastra Negara Kertagama dan Sutasoma
d.      Kemunduran dan keruntuhan Majapahit
Sebab-sebanya antara lain:
·         Perang saudara (paregreg)
·         Daerah-daerah banyak yang melepaskan diri
·         Masuk dan berkembangnya agama islam

9.      Bali
Dari prasasti-prasasti yang ditemukan di Bali dapat diketahui bahwa dibali terdapat dinasti Warmadewa. Salah satu keturunan Dinasti Warmadewa adalah Dharmodayana atau Udayana yang menikah dengan Gunapriyadharmapatni. (keturunan Empu Sendok) dari Jawa Timur. Dari pernikahan ini didapat tiga putra yakni Airlangga, Marakahta dan Anak Wungsu. Airlangga yang menikah dengan Putri Dharmawangsa akhirnya menduduki tahta di Jawa, sedangkan bali diperintah oleh Marakahta. Setelah Marakahta wafat digantikan oleh anak Wungsu. Pada masa anak pemerintahan Anak Wungsu rakyat bali tertib dan aman, apalagi setelah masa pemerintahan Jayasakti yang menerapkan kitab Undang-Undang Uttara Widhi Balawan dan Rajawacana atau rejaniti, rakyat bali semakin mantap dalam kehidupannya.
            Kerajaan bali runtuh karena mendapat serangan Majapahit, yang sedang melancarkan politik persatuan Nusantara di bawah pimpinan Gajah Mada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar