PERKAMBANGAN
AGAMA HINDU DAN BUDDHA
Lembah sungai Indus-india,
merupakan sebuah wilayah yang dulu menjadi tempat lahirnya peradaban. Sekitar
2.000 sM, di wilayah India mulai berkembang budaya dan agama Hindu. Beberapa
tahun kemudian di India pula lahir
budaya dan agama Buddha. Dari India ini kemudian budaya dan agama Hindu-Buddha
mulai menyebar ke berbagai tempat.
A. Agama
Hindu
Agama
Hindu sebenarnya merupakan sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya
dan kepercayaan bangsa Dravida. Sifatnya politeisme yaitu percaya kepada banyak
dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambing kekuatan terhadap alam, sehingga perlu
disembah, dipuja, dan dihormati. Beberapa dewa yang terkenal, seperti pretiwi
sebagai Dewa Bumi. Surya sebagai Dewa Matahari, Vayu sebagai Dewa angin, Varuna
sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api.
Hal-hal penting dalam agama
Hindu:
1. Trimurti
Agama Hindu menitikberatkan pada
pemujaan Trimurti. Menurut arti katanya, Trimurti berarti tiga badan dan
maksudnya adalah dewa tertinggi disembah oleh umat Hindu. Tiga dewa itu seperti
berikut.
a.
Dewa
Brahmana, sebagai pencipta yang digambarkan memiliki empat kepala.
b.
Dewa
Wisnu, sebagai pemelihara.
c.
Dewa
syiwa, sebagai pembinasa.
2. Kitab
suci agama Hindu
Kitab suci umat Hindu adalah weda
yang terdiri atas empat bagian, seperti berikut.
a.
Rigweda
berisi syair pujian terhadap para dewa.
b.
Samaweda
berisi syair dan nyanyian dalam upacara.
c.
Yayurweda
berisi doa-doa untuk pengantar sesaji.
d.
Artharwaweda
berisi mantra-mantra dan jampi-jampi sihir dan ilmu gaib untuk menyembuhkan
penyakit, mengusir para musuh, memperoleh kedudukan, dan sebagainya.
3. Ajaran
agama Hindu
Agama Hindu mengajarkan bahwa
hidup di dunia ini sengsara, yang disebabkan oleh perbuatan kurang baik
(karma). Orang yang perbuatannya kurang baik harus mengalami reinkarnasi untuk dapat
mencapai moksa, yaitu dilepas dari samsara atau meninggalkan badan jasmaninya.
Mereka yang telah mencapai moksa, tidak dilahirkan kembali, tetapi tinggal
abadi di Nirwana (surge).
Ada beberapa cara untuk dapat
mencapai moksa, antara lain berikut ini.
a.
Manusia
wajib menjalankan tiga hal, yakni:
1)
Dharma,
artinya memenuhi kewajban sebagai manusia
2)
Artha,
artinya menjalankan pekerjaan sebagaiman mestinya.
3)
Kama,
artinya tidak berlebihan merasakan kenikmatan
b.
Melakukan
caturasmara, yakni:
1)
Brahmacarin,
artinya manusia dalam taraf mencari ilmu kepada brahmana.
2)
Grhastha,
artinya manusia dalam taraf membentuk rumah tangga.
3)
Wanaprastha,
yakni tahap menjadi penghuni hutan (pertapa)
4)
Sanyasin
(pariwrajaka), yakni tahap hidup penyangkalan. Pada tahap ini orang harus
mengembara, hidup tanpa rumah.
4. Struktur
sosial masyarakat Hindu
Untuk menghindari percampuran
darah antara orang-orang Arya dengan orang-orang Dravida, maka diciptakan
stratifikasi masyarakat, (system) kasta, yakni:
a.
Kasta
Brahmana terdiri atas para pendeta dan guru agama.
b.
Kasta
ksatria terdiri atas para raja dan bangsawan
c.
Kasta
waisya terdiri atas para pedagang
d.
Kasta
sudra terdiri atas para buruh dan orang miskin
Akibat system kasta itu lahir
konsep warnasramadharma yakni konsep yang memberikan peraturan-peraturan bagi
tindakan-tindakan yang sesuai dengan kastanya. Jika orang melanggar peraturan,
ia dikeluarkan dari kastanya dan termasuk orang Chandala (paria).
5.
Kitab
sastra
Kitab sastra yang terkenal dalam
kebudayaan Hindu yakni:
a.
Mahabhrata karya Resi Wiyasa yang terdiri
atas 18 parwa.
b.
Ramayana karya Resi Walmiki yang terdiri
atas 7 kanda.
6.
Tempat-tempat
suci agama Hindu
a.
Kota
Benares, kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa syiwa
b.
Sungai
Gangga: artinya dapat menyucikan segala dosa betapapun besarnya.
B. Perkembangan
Agama Hindu
Agama Buddha diajarkan oleh
Sidharta, putra Raja Sudhodhana dari Kerajaan Kapilawastu. Sidharta berarti
orang yang mencapai tujuannya, ia juga disebut Buddha Gautama yang berarti orang
yang menerima Bodhi atau juga disebut Cakyamuni yang berarti orang yang bijak
dari keturunan suku bangsa Cakya.
Peristiwa
kelahiran, menerima penerangan agung, dan kematiannya terjadi pada tanggal yang
bersamaan, yaitu waktu bulan purnama dalam bulan Mei. Ketiga peristiwa tersebut
dirayakan oleh umat Buddha sebagai hari Waisak, sedang pada keempat tempat suci
dan diberi tanda oleh kaisar Ashoka berupa tiang-tiang (lebih dikenal dengan
sebutan tugu Ashoka). Sebagai lambing kelahiran Buddha berupa bunga Seroja,
pohon pippala atau Bodhi sebagai lambing mulai memberikan ajaran, dan stupa
sebagai lambing kematian.
Beberapa hal penting dalam agama
Buddha:
1. Kitab
suci agama Buddha
Kitab
suci bagi penganut agama Buddha adalah Tripitaka, yang terdiri dari tiga himpunan,
yakni:
a.
Winayapatika
yang berisi segala peraturan dan hokum yang menentukan cara hidup para
pemeluknya.
b.
Sutrantapitaka
berisi segala wajangan sang Buddha.
c. Abhidarmapitaka berisi
penjelasan-penjelasan mengenai soal-soal keagamaan.
2. Trisarana
Para
pemeluk agama Buddha mempunyai ikrar yang disebut Trisarana, yang berbunyi:
a.
Saya
berlindung kepada Buddha
b.
Saya
berlindung kepada Dharma.
c.
Saya
berlindung kepada Sangha.
3. Buddha,
Dharma, dan Sangha dinamakan Triratna.
a.
Buddha
Buddha
yakni sebutan bagi orang yang telah mencapai Bodhi. Buddha yang kita kenal
dalam sejarah adalah orang yang mendirikan agama Buddha. Beberapa kota yang
dianggap suci bagi umat Buddha yakni:
1)
Taman
Lumbini tempat lahirnya sang Buddha (Sidharta Gautama)
2)
Bodh
Gaya tempat Sidharta Gautama menerima wahyu.
3)
Bennares
tempat sang budha pertama kali menyampaikan ajarannya
4)
Kusinagara,
tempat wafatnya sang Buddha, tahun 482sM.
b.
Dharma
Dharma
adalah ajaran-ajaran Buddha yang berpokok pada aryasatyani dan
pratityasmutpada. Aryasatyani adalah kebenaran-kebenaran utama yang berjumlah
empat
1)
Hidup
adalah samsara (menderita)
2)
Penderitaan
karena haus akan hidup (tresna)
3)
Penderitaan
dapat dihilangkan dengan menghilangkan tresna
4)
Tresna
dapat dihilangkan dengan 8 jalan kebenaran (asthavida). Pratityasmutpada yakni
rangkaian sebab akibat yang terdiri atas 12 berangkai.
c.
Sangha
Sangha
adalah masyarakat biksu dan bhiksuni. Bhiksuni adalah ahli agama Buddha yang
tinggla di biara. Sedangkan ahli agama Buddha yang tinggal di masyarakat
disebut upasaka bagi laki-laki dan upasaki bagi perempuan.
Untuk
menghormati Sang Buddha, maka umat Buddha sering membuat monument antara lain:
1)
Pohon
bodhi sebagai lambing penerang agung.
2)
Roda/jantera
sebagai lambing mulai menyampaikan ajaran.
3)
Stupa
sebagai lambing kematian.
4)
Bunga
seroja sebagai lambing kelahiran Sidharta.
Pada perkembangan
stupa bagi umat Buddha mempunyai fungsi:
1)
Pentimpan
abu jenazah umat Buddha
2)
Penyimpanan
benda-benda suci yang berasal dari Buddha atau orang suci lainnya
3)
Peringatan
ditempat-tempat bersejarah bagi sang Buddha
4)
Lambang suci agama Buddha.
4. Delapan
jalan kebenaran
a.
Mempunyai
pikiran yang baik
b.
Mempunyai
niat yang baik
c.
Berkata
dengan baik
d.
Mempunyai
perhatian dengan baik
e.
Mempunyai
tingkah laku yang baik
f.
Makan
dan minum yang baik
g.
Melakukan
usaha yang baik
h.
Bersemedi
yang baik
C. Teori-teori
tentang proses agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Proses
masuknya pengaruh india ke Indonesia sering dinamakan proses penghinduan.
Istilah ini sebenarnya kurang tepat, sebab selain pengaruh Hindu juga terdapat
pengaruh Buddha di Indonesia.
1. Proses
kontak bangsa India dengan Indonesia
a.
Terjadinya
perubahan jalur perdagangan dari Cina ke Timur Tengah. Jalur perdagangan yang
tadinya lewat darat (jalur sutra) berubah ke jalur laut (rempah-rempah).
b.
Adanya
larangan dari kaisar Romawi kepada pedagang india mengambil emas dari Siberia.
c.
Terjadinya
perang di India, sehingga prajurit yang kalah perang pindah ke Indonesia.
2. Teori
masuknya pengaruh India di Indonesia
Ada beberapa teori tentang
masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia yakni:
a.
Teori
pedagang (waisya)
Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang.
b.
Teori
ksatria
Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh prajurit-prajurit yang kalah perang di India,
mereka melarkan diri
ke Indonesia sambil menyebarkan Hindu ke Indonesia.
c.
Teori
sudra
Teori
ini beranggapan bahwa Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang sudra di
india. Mereka meninggalkan India untuk
memperbaiki nasibnya.
d.
Teori
brahmana
Hindu
masuk Indonesia dibawa oleh kaum brahmana. Para brahmana India datang ke
Indonesia karena diundang oleh kepala suku untuk menghabisekakan dirinya
menjadi raja di Indonesia.
3. Wujud
pengaruh India di Indonesia
a. Bidang
agama
Masyarakat
Indonesia banyak yang menganut agama Hindu dan Buddha dan penerapannya kadang
disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
b. Bidang
filsafat
Kepercayaan
terhadap hokum karma dan raja-raja Indonesia dianggap titisan (penjelmaan para
dewa)
c. Bidang
kesenian
1)
Masyarakat
Indonesia mengenal bangunan candid an patung-patung dewa.
2)
Ornag
Indonesia mengenal tulisan dan sastra
d. Bidang
sosial
Dikenalnya
stratifikasi pada masyarakat yang didasarkan pada system kasta.
e. Bidang
politik pemerintah
Di
Indonesia dikenal system pemerintahan kerajaan. Raja sebagai penguasa diangkat
secara turun-temurun.
4.
Bukti-bukti adanya pengaruh
budaya india di Indonesia
Bukti permulaan adanya pengaruh
budaya India di Indonesia, antara lain:
a.
Ditemukannya
patung Buddha yang bergaya Amarawati di
Sempaga, Jember dan Bukit Siguntang. Sedangkan patung Buddha yang ditemukan di
Kota Bangun bergaya Gandhara.
b.
Ditemukan
prasasti di Kutai dan Jawa barat (prasasti-prasasti Raja Purnawarman). Prasasti
tersebut berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Demikian pula nama-nama
Raja yang tertulis dalam prasasti tersebut menggunakan nama-nama India;
misalnya Asmawarman, Mulawarman, dan Purnawarman.
D. Kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha di Indonesia
1. Kerajaan
Kutai
Nama kutai diambil dari
kenyataannya bahwa peninggalaln kerajaan itu ditemukan didaerah Kutai, di
sungai Mahakam Kalimantan Timur.
Sumber utama mengenai sejarah
Kerajaan kutai adalah tujuan buah batu tulis, yang disebut yupa. Yupa merupakan sebuah tiang batu untuk mengikat korban (hewan
atau manusia yang akan dipersembahkan kepada dewa-dewa). Prasasti ini memakai
bahasa Sansekerta dan huruf pallawa. Berdasarkan isi prasasti-prasasti kutai
dapat diketahui, bahwa pada abad ke-4 didaerah Kutai terdapat suatu masyarakat
Indonesia, yang telah banyak menerima pengaruh Hindu, sehingga dapat mendirikan
suatu kerajaan yang teratur menurut pola pemerintahan di India. Hal ini
menunjukan bahwa masyarakat Indonesia telah berkembang, karena telah menerima
unsure-unsur yang datang dari luar (india) dan mengembangkannya sesuai dengan
tradisi bangsa Indonesia sendiri.
Raja pertama kerajaan Kutai
bernama kudungga. Ini memperlihatkan nama Indonesia asli. Ini berarti Kudungga
masih mempertahankan cirri-ciri keindonesiaannya. Mungkin hal ini menyebabkan
ia tidak dianggap sebagai pendiri keluarga raja oleh para ahli sejarah.
Pada masa pemerintahan Asmawarman
dikerajaan kutai, diadakan upacara Asmawedha. Upacara ini merupakan upacara
pelepasan kuda untuk menentukan batas-batas dari wilayah kerajaan kutai.
Asmawarman digantikan oleh
Mulawarman, merupakan raja terkemuka dan dibawah pemerintahannya, Kutai
mengalami masa kejayaan. Setelah masa pemerintahannya Mulawarman, tidak
diketahui secara jelas apakah Kerajaan Kutai masih terus berlanjut atau lenyap.
Hal ini disebabkan kurangnya peninggala-peninggalan yang dapat membuktikannya.
2. Kerajaan
Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara berada di
Jawa Barat. Sumber kerajaan Tarumanegara antara lain:
a.
Prasasti
Ciaruteun yang memuat “ini (bekas) dua kaki yang seperti kaki dewa Wisnu ialah
kaki yang mulia Sang Purnawarman raja negeri Taruna”.
b.
Prasasti
kebun kopi yang memuat “Disini Nampak
sepasang tapak kaki yang seperti Airawata”
c.
Prasasti
Tugu yang memuat “Dulu kali-Chandrabaga telah digali oleh Maharaja. Buat
mengalirkannya ke laut. Di dalam tahun ke-22nya, beliau juga memerintahkan
menggali kali Gomati”
Selain prasasti sumber sejarah
Tarumanegara juga diperoleh dari berita China. Wilayah kekuasaan Kerajaan
Tarumanegara pada zaman pemerintahan Raja Purnawarman mencapai wilayah-wilayah
seperti Banten, Jakarta sampai keperbatasan Cirebon. Kehidupan sosial
masyarakat sudah diatur rapi. Hal ini karena Raja Purnawarman selalu berusaha
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Kerajaan
Sriwijaya
Pendirian kerajaan Sriwijaya
dapat diketahui berdasarkan Prasasti kedudukan Bukit yang memuat. “ada seorang
bernama Dapunta Hyang, ia berangkat dari minanga Tauwan naik perahu dengan
membawa tentara. Ia datang di matayap dan akhirnya membangun kota Sriwijaya”.
Perkembangan dan kebesaran
Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan prasasti-prasasti dan laporan China
antara lain:
a.
Prasasti
Talang Tuo tentang pembangunan taman Sriksetra oleh Srijayaraga.
b.
Prasasti
Talang Batu tentang kutukan Raja terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan
dan tidak taat pada raja.
c.
Prasasti
Nalanda yang berisi permintaan raja Balaputra dari swarnadwipa kepada raja
Dewapala dewa untuk mendirikan wihara di Nalanda.
d.
Laporan
I Tsing, seorang musafir China yang belajar tata nahasa sansekerta di
Sriwijaya.
Sejak bertahktanya
Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang sangat pesat. Raja Balaputra
Dewa menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan sekitarnya. Hubungan ini
bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial masyarakatnya.
Dilihat dari letak
geografisnya daerah kerajaan Sriwijaya
mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu ditengah-tengah jalur pelayaran
perdagangan antara India dan China. Selain itu , letak kerajaan Sriwijaya dekat
dengan Selat malaka yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di
Asia Tenggara.
4. Mataram
Berdirinya kerajaan Mataram dapat
diketahui berdasarkan Prasasti Canggal. Mataram didirikan oleh Sanjaya pada
Srutti Indriya Rasa (645 saka: 732M). setelah Mataram diperintah oleh
Penangkaran, maka terjadi perebutan kekuasaan oleh Dinasti Syailendra (Prasasti
Kalasan). Dinasti Sanjaya mulai bangkit dan berkuasa lagi pada masa Rakai
Pikatan menikah dengan pramudya Wardani.
Kehidupan ekonomi masyarakat
Mataram pada usaha pertanian, sedangkan dalam budaya banyak dihasilkan
candi-candi, baik yang bertife Hindu maupun Buddha.
5. Medang
Kerajaan medang merupakan
kelanjutan Mataram. Berdasarkan sumber sejarah diketahui bahwa kerajaan Medang
telah diperintah oleh raja Empu Sendok, Dharmawangsa dan Airlangga. Dalam perekonomian, masyarakat
Medang mengembangkan pertanian dan perdagangan. Hasil sastra antara lain:
a.
Sang
Hyang Kamahayaniakan pada masa Empu Sendok.
b.
Menyadur
Kitab Mahabrata kedalam bahasa Jawa kuno pada masa Dharmawangsa
c.
Arjuna
Wiwaha dan Calon Arang pada masa pemerintahan Airlangga.
6. Kediri
Sepeninggal Airlangga, Kerajaan
Medang dipecah menjadi dua, yakni Kediri
dan Jenggala. Pada awalnya kedua kerajaan itu selalu berperang. Namun akhirnya
dimenangkan oleh Kediri, pada masa Kediri, perkembangan politik dan ekonomi
cukup baik dan mempunyai hasil karya sastra yang banyak, antara lain:
a.
Bharatayudha
karya Empu Sedah dan Empu Panuluh.
b.
Kresnayan
karya Empu Panuluh
c.
Smaradahana
karya Empu Dharmaja
d.
Hariwangsa
karya Empu Panuluh
e.
Gatotkacasraya
karya Empu Panuluh
7. Singasari
kerajaan Singasari didirikan oleh
Ken Arok setelah berhasil mengalahkan Kediri pada tahun 1222 di Ganter.
Perkembangan awal Singasari diwarnai
dengan perebutan kekuasaan antara keluarga. Singasari mencapai kemerdekaan pada
masa kertanegara yang bercita-cita mempersatukan Nusantara.
Peninggalan-peninggalan dari
kerajaan Singasari antara lain: Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi
Singasari, dan Patung Pradnya Paramita.
8. Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh
R.Wijaya (menantu Kertanegara).
a.
Kehidupan
politik
Keadaan
politik di Majapahit pada awal perkembanggannya diliputi berbagai pemberontakan
antara lain: Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Sora, Nambi, Kuti dan
Semi. Majapahit mencapai puncak kebesaran pada masa Hayam Wuruk dengan
mahapatihnya Gajah Mada. Untuk menjalankan roda pemerintahannya, maka dibentuk
lembaga-lembaga, antara lain:
·
Dewan
Septaprabu
·
Pancaring
wilwatikta
·
Dharmadyaksa
Kasotagon dan Kasaewan
·
Pakom
Narendra
b.
Kehidupan
ekonomi
Pada
masa kejayaannya, Majapahit berhasil menguasai perdagangan nasional maupun
internasional. Majapahit menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan asing,
antara lain Cina, Ayodya (siam), Champa, dan Kemboja. Majapahit beberapa kali
mengirim utusan persahabatan ke Cina.
Hubungan persahabatan yang dijalin dengan
Negara tetangga itu sangat penting bagi kerajaan Majapahit. Khususnya dalam
bidang perekonomian (pelayaran dan perdagangan) karena wilayah kerajaan
Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan, serta sebagai sumber barang
dagangan yang sangat laku di pasaran.
c.
Kehidupan
budaya
Kebudayaan
yang ditinggalkan oleh Majapahit antara lain:
·
Candi
Pari
·
Kitab
Sastra Negara Kertagama dan Sutasoma
d.
Kemunduran
dan keruntuhan Majapahit
Sebab-sebanya
antara lain:
·
Perang
saudara (paregreg)
·
Daerah-daerah
banyak yang melepaskan diri
·
Masuk
dan berkembangnya agama islam
9. Bali
Dari
prasasti-prasasti yang ditemukan di Bali dapat diketahui bahwa dibali terdapat
dinasti Warmadewa. Salah satu keturunan Dinasti Warmadewa adalah Dharmodayana
atau Udayana yang menikah dengan Gunapriyadharmapatni. (keturunan Empu Sendok)
dari Jawa Timur. Dari pernikahan ini didapat tiga putra yakni Airlangga,
Marakahta dan Anak Wungsu. Airlangga yang menikah dengan Putri Dharmawangsa
akhirnya menduduki tahta di Jawa, sedangkan bali diperintah oleh Marakahta.
Setelah Marakahta wafat digantikan oleh anak Wungsu. Pada masa anak
pemerintahan Anak Wungsu rakyat bali tertib dan aman, apalagi setelah masa
pemerintahan Jayasakti yang menerapkan kitab Undang-Undang Uttara Widhi Balawan
dan Rajawacana atau rejaniti, rakyat bali semakin mantap dalam kehidupannya.
Kerajaan
bali runtuh karena mendapat serangan Majapahit, yang sedang melancarkan politik
persatuan Nusantara di bawah pimpinan Gajah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar